Vocalis The Krak Munira saat perfoms di Taman Seni dan Budaya Aceh. Juni 2020. Foto: Ist. |
Oleh: Rizaldi Siagian
Kalau ada orang yang "mengharamkan musik", itu artinya dia mengharamkan orang menjadi pintar. mengapa? Karena musik adalah energi yang berguna untuk mengangkat daya dan kemampuan diri (skill/keahlian, disiplin), akal (intelegensi, nalar, intelektual), dan rasa (akhlak, empati dan cinta).
Allah telah menciptakan elemen-elemen yang menjadi 'materi dasar' dalam musik, yaitu ruang, waktu, dan fisik (bunyi). Semua elemen-elemen ini adalah elemen-elemen yang hidup dan terikat sangat ketat dengan hukum kausalitas (sebab/akibat), sunnatullah.
Elemen-elemen itulah yang secara natural, mengontrol dan mengendalikan orang bermain musik. Kesadaran seorang komposer terhadap ruang bisa terlihat jelas ketika ia mengorganisir/menyusun bunyi-bunyian yang ia gunakan dalam musiknya.
Perfoms The Krak. Taman Seni dan Budaya Aceh. Foto: Ist. |
Bunyi dengan karakter fisik tertentu, secara alami, akan menghilangkan atau menelan bunyi yang lain. Begitu pula kemampuannya menyusun keras/lembutnya suara. Suara yang keras tidak mungkin disatukan dengan suara yang pelan dan lembut. Pasti yang lembut akan tenggelam. Itu hukum alam. Oleh sebab itu ia harus cerdas memilah-milah bunyi-bunyian yang akan ia gunakan dalam komposisi musiknya.
Pada elemen waktu, yaitu ritem, meter, dan tempo (cepat/lambatnya musik) merupakan kekuatan yang sangat dahsyat dalam kehidupan musik. Seorang pemusik yang setiap hari berlatih sesungguhnya dilatih dan digembleng oleh elemen waktu yang terdapat di dalam musik yang ia mainkan.
Dirinya yang dianugerahi Tuhan bakat musik, akan mengendalikan dan dikendalikan fenomena waktu ini saat ia bermusik. Kesalahan bermain dikontrol oleh si pemain melalui kesadaran 'Ilahiah' yang ia milik terhadap ribuan/jutaan kombinasi (panjang/pendeknya) ritem yang dimainkan.
Tidak ada seorang guru pun yang mampu mengajar seseorang yang rasa ritemnya buruk, karena kemampuan ini dibawa sejak lahir, dan kapasitas yang ajaib inilah yang membuat orang terikat untuk berlatih.
Daya nalar seorang pemusik yang aktif bermain akan semakin meningkat karena setiap saat ia bermain konsentrasinya secara terus menerus mengalir bersama semua elemen yang bekerja di saat musik itu berlangsung.
Itu sebabnya 'musik' adalah kata kerja. Pada saat musik dimainkan si pemain berusaha untuk tetap terkendali oleh kerja musikal yang terdapat di dalam komposisi musiknya dan tingkat kemampuannya untuk mengendalikan elemen-elemen itulah yang menempatkan dirinya di level maestro, dan PINTAR. Selamat pagi.
*Penulis adalah etnomusikolog, pernah mengajar di USU.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar