Banda Aceh – Pelaksanaan seluruh proyek multi years anggaran tahun 2020 sudah seharusnya ditunda. Anggaran yang bersumber dari APBA ini lebih baik dialihkan untuk menggerakkan ekonomi secara cepat dan massal di Aceh. Demikian diutarakan anggota Komisi I DPRA Fuadri, S.Si., M.Si kepada Koran Aceh via sambungan telepon bbeberapa waktu yang lalu.
Menurutnya, proyek tersebut diduga bermasalah, dan seharusnya mempertimbangkan urgensi manfaatnya bagi masyarakat banyak di tengah kondisi krisis ekonomi akibat pandemic covid-19. Seharusnya dalam kondisi saat ini, pemerintah Aceh khususnya lebih focus pada pemulihan ekonomi masyarakat.
“Pemerintah Aceh harus berani menggelontorkan dana besar untuk program pemulihan ekonomi kerakyatan. Baik melalui kegiatan di bidang pangan, pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, dan sebagainya yang menyentuh ekonomi masyarakat secara langsung. Karena ini lebih penting saat kondisi ekonomi yang sulit sekarang”.
Fuadri menambahkan, masih terlalu banyak masalah di masyarakat yang harus diperhatikan. Misal, harga komoditi pertanian, perkebunan di Aceh sangat rendah, yang membuat rakyat berteriak tapi pemerintah diam saja. Seharusnya pemerintah Aceh juga melakukan upaya peningkatan kemampuan ekonomi, agar daya beli masyarakat tetap terjaga.
"Pemerintah harus hadir di saat rakyat sedang susah. Pastikan bahwa pasar terkendali, dan tidak dimonopoli para tengkulak dan pihak industry. Selain itu, Pemerintah Aceh harus memberikan stimulan kepada petani melalui subsidi harga yang wajar untuk komoditi yang diusahakan rakyat. Tujuannya, agar rakyat tetap melakukan kegiatan produksi," ujarnya.
Menurut Fuadri harga sawit, kopi, karet, pinang dan komoditi lainnya yang dikeluhkan rakyat dengan harga anjlok. Bahkan pupuk untuk petani juga langka.
Ia menekankan, eksekutif hendaknya jangan sibuk habiskan uang rakyat untuk program yang tidak ada urgensinya di lingkungan masyarakat. Padahal melalui program yang bersumber dari APBA, pemerinttah bisa menyelamatkan ekonomi rakyat Aceh.
“Dengan pertimbangan, maka pelaksanaan proyek multi years dalam APBA 2020 itu jangan terlalu dipaksakan. Proyek multi years ini kan masih bisa ditunda untuk dua tahun kedepan, hingga situasi ekonomi kondusif. Apalagi kita adalah daerah termiskin di pulau Sumatera dengan APBA 17.4 triliun dan kemiskinan Aceh 14.99 % dari seluruh jumlah penduduk 5.3 juta jiwa," jelas Fuadri.
Karena alasan itu pula, Fuadri kembali menegaskan agar program Pemerintah Aceh selamatkan rakyat Aceh dari bencana Covid-19 dan krisis ekonomi global. Kegiatan proyek multiyears yang digelontorkan Pemerintah Aceh dalam 12 paket proyek besar tersebut harus ditunda.
"Di mana hati nurani kita, rakyat sudah memberikan kepercayaan, jangan disia-siakan. Bantu rakyat yang saat ini sedang susah, jangan sibuk dengan pencitraan. Aceh akan hebat kalau rakyatnya tidak lapar, bisa bekerja dan kebutuhannya terpenuhi," tegas Fuadri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar